Senin, 14 Februari 2011

Apa Lagi Setelah Social Media?

Pertanyaan terpenting bagi para pemasar saat ini, dan juga para agency digital adalah, apalagi social media yang akan hits, setelah era kejayaan Facebook dan Twitter? Sepertinya kedua social media ini masih terus bertahan, dan populer menjadi medium untuk kampanye brand, walaupun banyak social media baru bermunculan.
 
Facebook dan Twitter masih belum tergantikan karena memang secara skala ekonomi, belum ada yang bisa mengalahkan kedua social media ini, dalam hal popularitas, efektifitas, dan juga jumlah audiens.
 
Pertanyaan mengenai social media apa lagi yang akan menjadi tren setelah FB dan Twitter memang tidak keliru, tapi saya melihat masa depan kampanye brand di media digital ke depan bukan lagi berbicara social media. Tapi tren berikutnya adalah mobile application. Mengapa? Karena ke depan akan makin banyak konsumen yang menggunakan Smart Phone, kemudian tren komputer tablet juga sangat mendukung iklim ini.
 
Beberapa analis, dan juga agensi juga berpendapat serupa, masa depan internet adalah mobile internet. Hanya sebagian kecil masyarakat Indonesia yang mempunyai laptop atau komputer desktop, tapi  sangat besar sekali pangsa pasar HP di Indonesia. Itulah sebabnya Facebook begitu besar penggunanya di Indonesia.
 
Lalu, pertanyaan berikutnya platform apa yang harus diantisipasi? Mengingat begitu banyak platform mobile yang ada saat ini, misal Symbian, Android, Black Berry, Apple OS dll. Dan saya sangat memahami, brand punya budget yang juga terbatas, sehingga harus menentukan pilihan dengan cermat dan cerdas agar kampanyenya efektif. Prediksi saya ke depan yang akan menjadi primadona adalah Android dari Google. Mengapa? Berikut beberapa argumennya:
 
Android  Sama Dengan GRATIS
Kalau Anda pernah membaca buku Chris Anderson, berjudul “Free”, maka Anda akan paham bahwa generasi konsumen yang sekarang terbiasa dengan sesuatu yang gratis, dan mereka menyukai hal-hal yang terkait dengan gratis. Misal mereka suka mendowload musik gratis, melihat video Youtube gratis dll.
 
Android dari Google seolah memahami karakter konsumen ini. Mereka menyediakan OS Android gratis, dan berita baik lainnya, konsumen bisa mendownload berbagai aplikasi yang ada di Android Market yang sebagian besar gratis. Ini menjadi daya tarik tersendiri buat konsumen, karena berbeda dengan di Apple Store sebagian besar aplikasi yang tersedia berbayar.
 
Android adalah Personalisasi
Bayangkan ketika Anda bisa mendekati konsumen dengan lebih personal, bisa mengingatkan mereka ketika ada produk baru langsung dari gadget mereka. Bisa membuat aplikasi game yang menarik untuk menghibur mereka. Atau mungkin mau mengedukasi, dan memberikan informasi?
 
Semua sangat bisa dilakuka, ketika brand membuat aplikasinya yang bisa diunduh oleh konsumennya. Dengan begini, brand bisa berinteraksi dengan konsumen yang memang target marketnya. Karena logikanya ketika mereka mau mengunduh aplikasi tersebut ke hansetnya berarti ada ketertarikan dengan brand tersebut.
 
Android Untuk Semua
OS Android yang gratis, menyebabkan berbagai vendor handset berlomba untuk membuat gadget berbasis Android. Ini sangat menguntungkan bukan hanya bagi Google, tapi juga bagi konsumen karena konsumen bisa membeli Android sesuai dengan kemampuan keuangan masing-masing. HP berbasis Android dijual mulai dari harga 1,5 juta hingga 10 juta.  Saat ini bukan hanya vendor handset terkemuka saja yang sudah mengeluarkan smart phone berbasis Android, tetapi pemain lokal seperti Nexian, kemudian AHA dari Bakrie Telecom sudah masuk ke sini.
 
Ini tentunya sangat berbeda dengan pasar Apple atau Black Berry. Walaupun keduanya sangat populer, secara skala ekonomi terlalu sedikit penggunanya, untuk sebuah brand melakukan kampanye massal dengan membuat aplikasi disini. Mengapa? Karena jumlah konsumen yang bisa di dekati dan dilayani menjadi sangat terbatas.
 
Bahkan pada penghujung tahun lalu, Android sudah menggeser Symbian sebagai platform operating system yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, bisa dibaca di sini. Bagaimana dengan di Indonesia, sepertinya hanya tinggal menunggu waktu untuk Android menjadi paltform yang paing dominan.
 
Prediksi ini bisa benar atau salah, tapi saya sangat yakin dengan berbagai indikasi yang ada saat ini, treni tinggal menunggu waktu. Bagaimana menurut Anda, apakah setuju Mobile Application akan menjadi the next big thing di kampanye brand di media digital? (TUNU NUGRAHA DEWANTO)

http://www.virtual.co.id/blog/online-behavior/apa-lagi-setelah-social-media/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar